Subdit Penelitian Inisiasi Pokja Pengembangan Riset Keagamaan
Jakarta – Indonesia menaruh perhatian serius dalam peningkatan bidang penelitian. Peran stakeholders sangat dibutuhkan untuk merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan pemerintah di bidang penelitian.
Peningkatan penelitian keagamaan menjadi perhatian utama Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI.) “Penelitian harus memiliki grand design untuk menghasilkan karya monumental yang menjadi rujukan dunia dengan kemanfaatan yang luas”, tegas Prof. Dr. Phil H. Kamaruddin, M.A., Direktur Jenderal pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag RI.
Untuk memperkuat riset keagamaan telah diluncurkan Agenda Riset Keagamaan Nasional (Arkan). “Agenda riset keagamaan harus dikawal oleh para actor yang membentuk sejenis majlis riset untuk menopang upaya-upaya bidang penelitian”, demikian disampaikan Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag., Direktur pada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendis Kemenag RI.
Jaminan kualitas dan mutu penelitian keagamaan menjadi poin penting. “Kelompok kerja riset keagamaan menempati peran kontrol untuk menjamin kualitas dan mutu penelitian,” ujar Prof. Dr. Oman Fathurahman M.Hum., Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi Kemenag RI.
Kebijakan penelitian keagamaan menjadi parameter peningkatan kualitas penelitian Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). “peran dewan riset keagamaan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kebijakan penelitian keagamaan yang menjadi acuan kualitas dan mutu”, papar Dr. Suwendi, M.Ag., Kepala Sub-Direktorat (Subdit) Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktis Ditjen Pendis Kemenag RI.
Berbagai ide dan pandangan mengemuka dalam agenda “Semiloka Dewan Riset Nasional”. Acara ini digelar oleh Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktis Ditjen Pendis Kemenag RI., Kamis-Jumat, 09-10 Mei 2019 di The Alana Hotel & Conference Center Sentul City Jln. Ir. Haji Djuanda No. 76, Sentul Babakan Madang, Bogor Jawa Barat.
Hadir pada acara ini sejumlah stakeholder sebanyak 30 orang akademisi PTKI se-Indonesia. Seluruh audien memberikan respon, pendapat, dan pandangan. Hadir pula pada kegiatan ini Dr. Mahrus El-Mawa M.Ag., Kepala Seksi (Kasi) Penelitian, Muhammad Aziz Hakim, MH., Kasi Pengabdian kepada Masyarakat, dan Zulfakhri Sofyan Pono, B.Sc, M.Ed., Kasi Publikasi Ilmiah.
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) mengucapkan selamat atas inisiasi terbentuknya Kelompok Kerja (Pokja). “Melalui pembahasan disepakati nomenklatur Pokja Pengembangan Riset Keagamaan”, ujar Wahydin Darmalaksana, Kepala Pusat Penelitian (Puslitpen) LP2M UIN SGD Bandung, Jawa Barat, yang turut hadir di acara ini.
Media Puslitpen LP2M UIN SGD Bandung