Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik

Membaca diterbitkannya buku Panduan Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik/Pangkat Dosen tahun 2015 dan kemudian direvisi tahun 2019 oleh Kemenristekdikti ada satu ketentuan yang menyatakan bahwa  prosiding yang dapat dinilai untuk PAK Dosen terhitung sejak 31 Desember 2015 harus diunggah ke website institusi penyelenggara. Dengan kata lain, sejak saat itu puluhan artikel bahkan mungkin ribuan artikel yang terbit di berbagai prosiding yang tidak diunggah secara online di website panitia tidak dapat dinilai dan tidak diakui untuk kenaikan jabatan fungsional akademik dosen.  Dalam even the AICIS 2019 ini secara eksplisit disebutkan dalam website resmi panitia (http://diktis.kemenag.go.id/aicis/index.php/conference-proceeding/) bahwa prosiding akan diterbitkan secara online oleh panitia dalam prosiding terindeks SCOPUS, dkk, "The conference proceeding will be Indexed By SCOPUS, Ei Compendex, CrossRef, Google Scholar, DBLP" .

Merujuk pada buku Panduan Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik/Pangkat Dosen tahun 2019 yang diterbitkan oleh Kemenristekdikti, nilai artikel yang diterbitkan pada prosiding ada beberapa klaster penilaian:

1. Klaster prosiding internasional

Ada tiga jenis penilaian untuk artikel yang terbit pada klaster prosiding internasional:

Pertama, prosiding internasional terindeks pada Scopus dan masuk Scimagojr.com. Artikel yang masuk dalam prosiding internasional jenis pertama ini dan dipresentasi dalam paralel session diberikan skor maksimal hingga 30 poin

Kedua, prosiding internasional terindeks pada SCOPUS, IEEE Explore, SPIE . Artikel yang masuk dalam prosiding internasional jenis kedua ini diberikan skor maksimal hingga 25 poin. Jika melihat penjelasan panitia the AICIS 2019 di atas berarti kemungkinan besar artikel para penulis yang berhasil presentasi (secara oral) dan diterbitkan di prosiding AICIS 2019 yang terindeks Scopus dan dipresentasi dalam paralel session maka skor maksimal yang dapat diperoleh para penulis sekurang-kurangnya adalah 25 poin. Bahkan bisa jadi naik hingga 30 poin, jika prosiding the AICIS 2019 terdaftar dalam Scimagojr.com.

Namun, harus diingat pula oleh para penulis bahwa menerbitkan artikel pada prosiding terindeks SCOPUS tidak bisa menjadi syarat utama untuk naik ke jabatan akademik tertinggi dosen, Profesor/ Guru Besar. Teman-teman perlu lebih banyak bekerja keras untuk menerbitkan artikel ke jurnal internasional bereputasi (terindeks Scopus atau Web of Science) dengan sjr sekurang-kuranya 0,15  untuk jurnal terindeks scopus yang berada pada level Q4 atau di bawahnya, atau dengan sjr sekurang-kurangnya 0,1 untuk jurnal internasional terindeks Scopus yang berada pada level Q3 atau di atasnya. Namun, jika masa kerja masih di kisaran 10-15 tahun, sjr-nya harus sekurang-kurangnya 0,5.

Ketiga, prosiding internasional yang tidak termasuk dalam kategori pertama dan kedua berhak mendapatkan skor maksimal 15 poin.

Adapun syarat sebuah prosiding dapat disebut sebagai prosiding internasional yaitu:
1). ditulis dalam bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol, atau Tiongkok),
2). editor berasal dari berbagai negara sesuai dengan bidang ilmunya,
3). penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara,
4). memiliki ISBN.
OK. Jika semua syarat tsb sudah terpenuhi maka prosiding baru bisa disebut Prosiding Internasional.

2. Klaster prosiding nasional
Artikel yang diterbitkan dalam prosiding nasional dan dipresentasikan dalam paralel session berhak mendapatkan skor maksimal 10.

Adapun syarat disebut prosiding nasional yaitu:
1). memuat makalah lengkap,
2). ditulis dalam Bahasa Indonesia,
3). penulis paling sedikit berasal dari 4 (empat) institusi,
4). editor sesuai dengan bidang ilmunya,
5). memiliki ISBN,
6). diterbitkan oleh lembaga ilmiah yang bereputasi, yaitu organisasi profesi,
perguruan tinggi, dan lembaga penelitian.

Selamat berkonferensi dalam the AICIS 2019. Saya mengucapkan sukses untuk Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof Arskal Salim ( Arskal Salim New )dan Direktur Pascsarjana UIN Sunan Kalijaga sebagai bagian inti dalam the AICIS 2019, Prof. Noorhaidi, Ph.D (Noorhaidi Hasan) atas terselenggaranya the AICIS 2019. Semoga melalui the AICIS 2019, semakin banyak publikasi berbobot yang menjadi rujukan ilmu pengetahuan pada tingkat  global. Dari Kemenag, Indonesia, untuk Dunia. Aaamiin.

Sumber referensi:
Panduan Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik/Pangkat Dosen, Kemenristekdikti, tahun 2015
Panduan Operasional Penilaian Angka Kredit Jabatan Akademik/Pangkat Dosen, Kemenristekdikti, tahun 2019

UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengutus 5 Pengelola Jurnal Ikuti Workshop Percepatan Akreditas Jurnal

Empat puluh pengelola jurnal Perguruan Tinggi antusias mengikuti Workshop Pendampingan dan Percepatan Akreditasi Jurnal Elektronik yang diselenggarakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan kerja sama dengan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor. Diselenggarakan di Sahira Butik Hotel Jalan Paledang No. 53, Paledang blok gajah Kota Bogor Jawa Barat. Kegiatan diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 02 – 04 Oktober 2019.

Kegiatan Workshop diselenggarakan di Hotel Sahira Butik Hotel Bogor pada Rabu-Jumat (2-4) Oktober 2019. Hadir sebagai narasumber Kasubdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Dr. Lukman, Kepala Seksi Jurnal Ilmiah Nasional, Yoga Dwi Aryanda, S.T., Ketua PPJID, Dr. Uwes Fatoni, M.Ag., dan Asesor akreditasi jurnal nasional.

Dr. Lukman dalam sambutannya berharap para peserta dapat memanfaatkan dengan maksimal kegiatan selama tiga hari ini. Karena selama tiga hari akan didampingi langsung oleh Asesor Akreditasi Jurnal nasional.

“Setelah akreditasi, misalnya lolos Sinta 6, jangan khawatir, setelah satu tahun bisa akreditasi dan naik peringkat Sinta. Tidak sedikit yang dari SInta 5 atau 6 jadi Sinta 2, bahkan ada yang naik Sinta 1,” ujar Lukman memotivasi.

“Peringkat 2 dapat reward 15 juta, dan peringkat 1 dapat reward 50 juta, tahun sekarang ada 6 jurnal yang masuk Sinta 1, jadi kita sudah persiapkan 300 juta untuk jurnal yang lolos Sinta 1,” cerita Lukman.

Seirama dengan Lukman, Dr. Uwes Fatoni, M.Ag Editor in Chief Jurnal Ilmu Dakwah dan Ketua PPJID (Perkumpulan Pengelola Jurnal ilmu Dakwah), salah satu panitia kegiatan yang kerjasama dengan UIKA ini mengatakan bahwa, reward dari Ristekdikti dalam usaha meraih akreditasi peringkat 1 atau 2 itu nyata. Jurnalnya  mendapatkan reward dari kemristekdikti, juga dari kampusnya karena Jurnal yang dikelolanya masuk peringkat Sinta 2.

Ia berharap bahwa peserta dapat sungguh-sungguh berusaha untuk mengajukan akreditasi. “Jangan sia-siakan kesempatan ini, tahun depan belum tentu ada pendampingan dan percepatan akreditasi jurnal seperti ini" ujar  Uwes.

5 perwakilan pengelola Jurnal di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung berkesempatan diundang untuk pendampingan dan percepatan akreditasi jurnal tersebut dalam menjaga kualitas jurnalnya. 5 jurnal tersebut antara lain: Jurnal Kelola: Jurnal Ilmu Sosial FISIP (Andi Septiadi), Jurnal Perspektif, Jurnal Puslitpen (Dian Sa'adillah M), Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, Psikologi (Zulmi), Kubik: Jurnal Matematika Saintek (Fahrudin), dan PROPHETICA Scientic and Research Journal of Islamic Communication and Broadcasting, jurnal Prodi S2 Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana yang diwakili oleh Aep.

Terkait dengan persiapan akreditasi Jurnal, rata-rata tim masing-masing Jurnal sudah memenuhi hingga 50 persen, dan setelah pelatihan timnya akan memenuhi kekurangan-kekurangannya. Dan yakin setelah memenuhi kekurangan-kekurangan hasil evaluasi dari para narasumber, jurnalnya bisa masuk Sinta.

Workshop ini menunjukkan kepedulian yang tinggi dari kemenristekdikti akan peningkatan kualitas kampus khususnya jurnal ilmiah berkala.

Setelah mengikuti pelatihan, para pengelola jurnal di Lingkungan UIN Bandung termotivasi untuk memperbaiki kualitas jurnal baik dari sisi manajemen ataupun substansi jurnal yang dikelolanya. "Saya berharap setelah pelatihan ini, dan jurnal kami terakreditasi, nanti bisa mendapatkan pendampingan untuk menaikkan peringkat,” ujar Fahrudin selaku pengelola Jurnal Kubik.

Puslitpen Gelar Workshop Penulisan Buku Populer Hasil Riset

Jumat, 30 Agustus 2019. Bertempat di Aula LP2M lantai 1 Gedung Lecture Hall. Dalam rangka mengembangkan hilirisasi hasil riset sebagai langkah untuk memajukan kualitas literasi di tanah air, Pusat Penelitian dan Penerbitan pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati Bandung bekerja sama dengan penerbit Bitread untuk mengadakan Workshop Penulisan Buku.

Acara dimulai Pukul 09.00 WIB. Peserta pada kegiatan ini adalah penerima bantuan BOPTN Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk penerbitan buku sebanyak 13 orang.

Pemateri dalam kegiatan ini berasal dari penerbit Bitread yaitu Anita Herunissa, Lutfi Fattahilah, Aris Abul Salam. Para peserta disuguhkan berbagai materi diantaranya bagaimana mewujudkan hasil riset melalui hilirisasi, tips dan trik mengalihbentukan riset menjadi bahan bacaan populer, editing: kalimat, tata bahasa, ejaan, meramu ide dan merancang outline, bagaimana mengubah judul riset menjadi judul buku populer, bahkan sampai sesi post test dan game online.

Dalam jangka waktu tiga bulan setelah kegiatan workshop ini, para peserta akan mendapatkan bimbingan penulisan untuk mengolah tulisan ilmiah, yang kemudian akan diterbitkan menjadi buku populer.

MODERASI BERAGAMA

Oleh:

Wahyudin Darmalaksana

 

Penguatan moderasi beragama pendidikan tinggi menjadi tuntutan dunia global. Apatah lagi pendidikan tinggi keagamaan atau pendidikan tinggi yang di dalamnya memiliki program studi agama. Bahkan, moderasi beragama menjadi tuntutan bagi pendidikan tinggi umum antara lain dengan cara memasukkan materi keagamaan ke dalam kurikulum untuk menghasilkan perilaku sivitas akademik yang moderat. Pendidikan tinggi harus memiliki konsep dan aksi terkait moderasi beragama.

Mengapa Pendidikan tinggi? Saat ini semua pihak menaruh harapan besar terhadap pendidikan tinggi dapat memberikan formula untuk meningkatkan kesejahteraan negara, termasuk menjamin kehidupan beragama yang moderat.

Agama dipahami memberikan pengaruh besar dalam berbagai sektor kehidupan. Memang pada awal abad 20 agama pernah diramalkan akan menemukan kematian seiring dengan kemajuan sains dan teknologi. Ketika itu peran agama diramalkan akan tergeser oleh kekuatan sains dan teknologi. Namun, ramalan tersebut meleset atau tidak terbukti. Kenyataannya, agama berperan sangat sentral di dalam kehidupan manusia di abad 21 sekarang ini. Dewasa ini, agama tengah memasuki ruang kehidupan meliputi politik, ekonomi, pendidikan, industri, lingkungan dan sebagainya. Perlu ditegaskan di sini bahwa agama tidak akan pernah mati, bahkan sebaliknya ia menjadi peran utama.

Masalahnya, terkadang ekspresi agama diperankan oleh pemeluknya secara radikal. Agama dipahami secara harfiah atau tekstual. Akibatnya, agama diekspresikan sesuai teks apa adanya tanpa dilakukan interpretasi atau tafsir secara holistik. Secara ekstrim, pemahaman agama yang radikal ketika dibawa ke ruang politik maka ia dipastikan akan mengabaikan nilai-nilai inklusif yang egaliter dan demokratis. Dengan begitu, perbenturan menjadi tak terhindarkan dengan aliran politik lain yang berbeda. Tentu saja implikasinya adalah kehancuran kebalikan dari kedamaian.

Oleh karena itu, moderasi beragama menjadi penting. Pemeluk agama harus melakukan interpretasi terhadap teks suci. Setiap teks dipastikan memiliki konteks yang tidak serta merta dipahami secara leterlek berdasarkan teks yang harfiah. Penggalian terhadap teks suci dengan interpretasi yang holistik akan melahirkan pemaknaan yang universal sesuai dengan konteks. Interpretasi akan menghasilkan konsep-konsep yang operasional untuk diaktualisasikan dalam konteks kehidupan. Sejumlah pemuka agama telah sering mengumandangkan arahan moderasi dalam beragama. Sudah banyak rujukan tentang konsep-konsep moderasi beragama beserta aktualisasinya. Penguatannya kemudian adalah di tataran aktualisasi atau implementasi.

Pendidikan tinggi berperan menyiapkan seperangkap pengetahuan praktis tentang moderasi beragam di dalam kurikulum. Setiap akademisi memiliki acuan nilai yang eksplisit. Memang agama merupakan ajaran tentang iman. Namun, iman dalam penjelasan akademik ia menjadi nilai. Pendidikan tinggi memiliki peran menanamkan nilai, mengeksplisitkan nilai, dan mengaktualisasikan nilai. Dengan begitu, akademisi akan dijaga, akan dilindungi oleh nilai, dan berbagai berperilaku berbasis nilai yang tertanam tadi. Pada gilirannya, nilai akan berperan menjadi subjek yang menjaga, mengatur, dan mengendalikan segala perilaku. Penguatan nilai dapat berbentuk kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler pendidikan tinggi. Bagi pendidikan tinggi yang memiliki program studi agama, maka penguatan nilai-nilai agama menjadi inti kurikulum. Pendidikan tinggi keagamaan memastikan kurikulum nilai-nilai agama sebagai peran utama.

Tidak lain praktik nilai moderasi adalah kolaborasi yaitu upaya menghubungkan antar-unsur yang berbeda atau mencari titik temu di antara unsur-unsur yang berbeda. Kolaborasi berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Tujuan kolaborasi adalah untuk menjawab permasalahan baru, dengan cara baru, dan untuk menghasilkan jawaban baru. Moderasi beragama menghendaki kolaborasi internal dan eksternal pemeluk agama untuk menjawab berbagai tantangan dunia. Sehingga ditemukan cara-cara baru dan sekaligus jawaban baru dalam mengatasi berbagai permasalahan baru.

Pendidikan tinggi keagamaan Islam sangat menekankan paham Islam moderat. Dia terdiri atas kurikulum tentang nilai-nilai Islam yang eksplisit. Sekaligus pula dia mengejawantah dalam praktik. Suatu praktik dengan perilaku yang inklusif, egaliter, dan demokratis. Perilaku untuk kesiapan kolaborasi dalam memastikan kemajuan negara, bangsa, dan dunia global.  

 

Penulis adalah Dosen Fakultas Ushuluddin Uiniversitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Kontak LP2M

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)
Gedung Lecture Hall Lantai I Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Jl. A.H. Nasution No. 105 - Cibiru - Bandung
Telp. 022-7800525
Fax.022-7803936
email: lp2m@uinsgd.ac.id

BCMath lib not installed. RSA encryption unavailable